Pages

Ads 468x60px

Senin, 27 Oktober 2014

Jika Televisi Mati

Sudah Siapkah Kita ?


Jim Edwards, seorang penulis dari Business Insider menulis sebuah artikel tentang "Matinya Televisi".http://www.businessinsider.com/cord-cutters-and-the-death-of-tv-2013-11?IR=T&. Dalam artikelnya Ia memaparkan bahwa di masa yang akan datang dunia media akan dikuasai oleh generasi Jurnalistik Digital. dimana TV bukan lagi menjadi media elektronik utama, tetapi online streaming yang lebih berkuasa. Gratisnya wifi di tempat kerja, di warung kopi, dan di kampus-kampus membuat lebih mudah bagi masyarakat untuk melihat film dan video yang mereka inginkan. Selain itu dengan adanya akses internet yang semakin meluas semua orang, kapanpun dan dimanapun dapat dengan mudah mencari dan menyampaikan informasi atau berita secara langsung kepada masyakat luas melalui media-media yang ada.

Bicara mengenai berita atau informasi yang ada di televisi maupun internet pasti tidak akan terlepas dari peran seorang jurnalis. menanggapi penelitian di atas mengenai matinya televisi dimasa yang akan datang, tidak dipungkiri bahwa setiap orang nantinya bisa menjadi seorang jurnalis dengan memanfaatkan fasilitas internet yang semakin meluas, maka dari itu calon jurnalis muda yang memang menempuh pendidikan dan dipersiapkan untuk menjadi seorang jurnalis harus memiliki kemampuan menyampaikan langsung (Direct Communication) karena berita yang nantinya mereka siarkan kepada public akan menentukan arah kualitas dari berita yang ia sampaikan. Dan para calon jurnalis muda juga harus mampu berkompetisi dalam mencari berita dengan semua orang

Seperti yang disampaikan oleh Ravip Riyanto seseorang yang sudah menggeluti dunia jurnalis selama 30 tahun. Ia mengungkapkan bahwa untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi media dan teknologi-teknologi baru sebagai seorang jurnalis harus memiliki kemampuan lebih dalam menyampaikan berita dengan memanfaatkan media-media yang sudah ada.

"Para jurnalis muda ataupun para calon jurnalis itu harus mempersiapkan diri dari sekarang dengan banyak-banyak belajar menulis berita, pintar-pintar memanfaatkan media-media yang ada saat ini, karena kalau hanya menguasai materi yang didapat sewaktu mereka kuliah itu tidak cukup, karena kebanyakan jurnalis baru sekarang ini ketika terjun kedunia kerja mereka belom bisa apa-apa dan harus di training dulu beberapa bulan, sedangkan perusahaan lebih membutuhkan calon jurnalis yang siap pakai." Ujarnya (Kamis, 23/10/14).

Selain itu untuk mempersiapkan diri menjadi seorang jurnalis ketika nantinya Televisi akan mati yaitu dengan memahami nilai-nilai berita dan memahami kode etik jurnalistik yang sudah ada. seperti yang diungkapkan oleh salah satu dosen Dasar-Dasar Jurnalistik di Universitas Budi Luhur, Laksmi Rachmaria (Senin, 27/10/14). Ia mengungkapkan "Mau dimanapun media kita, pertama dia harus tau apa itu nilai berita, kalau dia mau di cetak atau elektronik atau media lainnya kalau dia ngga tau nilai berita dia ngga bisa milih mana peristiwa yang layak dijadikan berita dan mana yang enggak, kode etik jurnalistik juga harus dipahami, dia juga harus tau bagaimana menulis berita, bagaimana memulai lead, judul kaya gimana." Ujarnya.

photo by: http://www.kjassoc.com.au/article/citizen-journalism



Walaupun beberapa orang berpendapat bahwa televisi dimasa depan akan mati karena kemajuan teknologi dan adanya internet yang semakin meluas hal tersebut tidak bisa di generalisir terutama di Indonesia karena di Indonesia sendiri tidak semua masyarakatnya melek internet, seperti yang di ungkapkan oleh Laksmi Rachmaria, Dosen Universitas Budi Luhur (Senin, 27/10/14) "Orang sah-sah saja untuk meramaikan Tv ini bakalan mati karena akan tergeser oleh si internet atau media online, penelitian itu apakah bisa di generalisir dengan kondisi yang ada di Indonesia, pertama kondisi masyarakat kita di Indonesia apakah sudah melek internet?, kalau televisi orang ngga bisa baca juga bisa menikmati berita tersebut, tapi kalau internet paling ngga dia harus bisa baca untuk meng-klik akses itu." Ujarnya.

Ravip Riyanto pun memiliki pendapat bahwa televisi tidak akan mati, Ia mengungkapkan "Televisi tidak akan mati, memang perkembangan teknologi dan internet saat ini sangat pesat tapi TV tetap akan bertahan, jadi saya pikir bukan TV yang akan mati tapi TV akan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada nantinya. mereka masih memilih televisi sebagai media utama karena televisi dapat kita tonton bersama-sama, coba kalau streaming lewat gadget kan susah kalo mau ditonton bareng kaluarga." Ujarnya (Kamis, 23/10/14)

Kita memang belum bisa memastikan televisi di masa yang akan datang akan mati atau tidak, karena pada kenyataannya sampai saat ini televisi masih menjadi media utama di kalangan masyarakat Indonesia terutama di daerah-daerah terpencil dimana internet belum sepenuhnya tersebar. Namun sebagai calon jurnalis muda tidak ada salahnya membekali diri dengan kemampuan menyampaikan langsung (Direct Communication) dengan banyak berlatih menulis berita serta memahami nilai berita dan kode etik jurnalistik, agar kedepannya calon jurnalis muda siap terjun langsung kedunia kerja dan mampu berkompetisi ketika nantinya televisi benar-benar akan mati.




0 komentar:

 

Playlist

 
Blogger Templates